Cukuplah, Hentikan Fitnahmu Padaku


Abu Daud dari Abdullah bin Umar meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda,

“Akan terjadi suatu fitnah kekacauan yang akan melalap orang-orang Arab sampai habis binasa. Para korbannya dilemparkan ke neraka. Pada waktu itu lidah lebih tajam daripada pedang.”

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Thirmidzi. Katanya, “Hadits ini gharib. Menurut Muhammad Ismail, Ziyad bin Samin Kausya tidak pernah mendengar riwayat ini dari Abdullah bin Umar, selain hanya satu hadis ini saja.”

Abu Daud dari Abu Hurairah meriwatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, akan terjadi suatu fitnah yang tuli, bisu, dan buta terhadap perkara yang haq. Barangsiapa mendekatinya, maka bencana itu pun mendekatinya. Pada waktu itu tajamnya lidah seperti tebasan pedang.” Hadits yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Menghindarlah kalian dari fitnah-fitnah kekacauan, karena pada waktu itu tajamnya lidah sudah seperti tebasan pedang.”

Alasan kenapa para korban fitnah kekacauan tersebut dilemparkan ke dalam neraka, karena mereka berperang demi kepentingan-kepentingan duniawi dan mengikuti setan serta hawa nafsu. Kalau lidah dikatakan lebih tajam daripada pedang, karena organ yang satu ini digunakan untuk berdusta, menjilat dan mengadu domba kepada para penguasa yang zalim. Sehingga akibat yang ditimbulkannya terkadang jauh lebih kejam daripada yang ditimbulkan oleh fitnah kekacauannya itu sendiri.

Shahih Bukhari dan Shahih Muslim menyebut sebuah hadits dari Abu Hurairah bahawa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang akan mengucapkan suatu kalimat yang menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka sejauh jarak antara timur dan barat.” Dalam riwayat lain yang juga bersumber dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya gara-gara seorang hamba mengucapkan suatu kalimat yang tidak jelas artinya, bisa menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka sejauh jarak antara timur dan barat.

Suatu riwayat Thirmidzi, “Sesungguhnya salah salah seorang diantara kalian itu kalau berbicara dengan kata-kata yang menyebabkan ia memperoleh murka Allah, sementara dia tidak menyadari akibat buruknya, niscaya karena kata-katanya tersebut ia akan terjun ke dalam neraka selama tujuh puluh tahun.” Contoh kata-kata yang dapat menimbulkan marah Allah adalah berdusta, mengada-ada, membual, dan sebagainya yang dapat mengundang orang lain tertawa. Hal itulah yang diperingatkan oleh Nabi SAW., “Celaka bagi orang yang mengucapkan kata-kata dusta dengan maksud agar orang lain tertawa. Celaka dia, celaka dia.”

Disebutkan dalam sebuah hadits mauquf pada Ibnu Mas’ud, “Sesungguhnya seseorang yang mengucapkan kata-kata canda yang membuat murka Allah, niscaya ia akan dijerumuskan ke neraka sejauh jarak antara langit dan bumi.” Demikian atsar shahih riwayat ath-Thabrani dalam Al-Kabir.

Disebut tuli, bisu, dan buta, karena fitnah tersebut memang tidak memiliki indra untuk mendengar, berbicara, dan melihat. Sehingga, ia melawan kebenaran dengan membabi buta.

Adaptasi
 “Rahsia Kematian, Alam Kubur & Kiamat”
Imam Al-Qurthubi.
Share:

0 komen:

Total Pageviews

Labels

Teman Blog

Pengikut